Explored The Place From The Bottom to The Top, Bromo

Padang Savana Bromo

Holaa… I’m back with the cool story. Di bulan September 2014, gw, Ebho dan Balon berencana akan ke Bromo menggunakan Blakraxtrip sebagai jasa perjalanan kita menuju ke Bromo. Selain harganya yang murah, mereka pun mempunyai tim yang asik-asik dan terorganizir. Ini benar-benar backpacker trip pertama gw. Dimana gw menggunakan tas gunung, pakaian seadanya dan sepatu yang pas untuk tipe traveling kali ini. It’s about heading to Mt. Bromo for my short trip. Mount Bromo is located in the north eastern part of Java in Indonesia. Bromo is an active volcano which last erupted in 2011. The name “Bromo” derives from the Hindu word “Brahma”, meaning God. Can’t wait to look some beautiful things in there. I seriously can’t wait as well to tell you more about.

Ebho di hari pertama gak bisa berangkat bareng kita menggunakan kereta di Jumat sore karena dia masih ada beberapa pekerjaan yang harus diselesaikan dan yang pada akhirnya dia memutuskan untuk menambah budgetnya untuk menggunakan pesawat dari Jakarta ke Surabaya. Which is itu lumayan mahal untuk biaya pesawatnya sendiri. Tapi mau dikata apalagi, mungkin dia juga pasrah daripada gak ikut sama sekali ke Bromo yang emang dia udah bayar tripnya sama Blakraxtrip. Trying out my first experience to use the train as a way of transportation to cross the cities especially in Indonesia. Ready for some crazy things with my best friend’s Balon dan Ebho. Gw dan Balon janjian dan ke stasiun Pasar Senen sebagai meeting point kita dengan beberapa tim Blakraxtrip. Waktu yang dibutuhkan perjalanan menggunakan kereta dari stasiun Pasar Senen menuju stasiun Malang ternyata selama 17 jam. Awalnya excited tapi ujung-ujungnya agak bosen di kereta karena terlalu lama. Seru dan positifnya kita jadi kenalan dengan berberapa teman baru sesama traveler yang menggunakan jasa Blakraxtrip, karena ini trip gabungan yang totalnya sekitar 50 orang yang bareng dari Jakarta ke Malang jadi kita bisa sharing beberapa tempat liburan dan banyak hal yang kita bicarakan.

Sabtu paginya kita sampai di Malang dan berkumpul dengan yang lainnya termasuk Ebho untuk sarapan dulu dengan EO-nya di dekat stasiun Malang. Let’s explore some things in near Malang station, East Java. Kita kemudian jalan ke tempat bersejarah di kota Malang ini. Salah satu yang akan kita datengin adalah Taman Tugu Balaikota Malang, yang dikenal juga dengan istilah Alun-alun Bunder, Taman Tugu Bunder, Alun-alun tugu, dll. Berfoto-foto lah kita disitu.

Dari Monumen Tugu Malang kita naik angkot yang udah di charter sama EO untuk ketempat penginapan kita dirumah warga di daerah Poncokusumo. Setelah dikasih waktu sebentar untuk menaruh barang dan disapa hangat oleh ibu yang tinggal bersebelahan dengan rumah kita yang satu rumahnya bisa diisi 10 orang dengan dua, kamar mandi 1 dan kasur di ruang tengah. Btw masakan ibunya enak banget. Makanan yang kita dapet 3x makan dalam sehari.

Siangnya kita akan ke lokasi pemetikan buah apel di Kebun Apel Poncokusumo Malang. Kita boleh memetik buah yang manis-manis itu dari pohonnya langsung secara gratis, tapi kalo mau dibawa pulang pake plastik ada biaya tambahan pastinya.

Picking one of the best apple

Dengan seru dan semangatnya, aktifitas selanjutnya yaitu diajak sama panitia EO melihat pesona Jawa Timur lainnya ke air terjun Coban Pelangi. This beautiful waterfall named Coban Pelangi waterfall. Does anyone ever seen the rainbow over the waterfall? Coban Pelangi Waterfall is not too high. Only about 30 meters from ground level. And if lucky, indeed you will see the rainbow as the name of this waterfall. Letak Coban Pelangi berada di dasar sebuah lembah yang diapit oleh dua bukit. Jadi untuk menuju kesana praktis tidak ada jalan lain selain menuruni bukit. Sarana jalannya pun seperti tak terawat. Sarana jalan itu mempunyai lebar bervariasi antara satu hingga dua meter. Pada beberapa bagian, jalan tersebut telah berbalut beton. Sebagian besar masih berupa jalan tanah. Namun untungnya rupa tanah disini terdiri dari semacam campuran batuan kapur dan pasir. Jadi meski tertimpa hujan tidak terlalu licin.

Di dekat pintu masuk ke air terjun Coban Pelangi, gw, Balon dan Ebho beli Cilok yang mangkal disitu. Pertama rencana nyoba dulu buat ngganjal perut, eh ternyata enak. HAHA! Akhirnya kita beli masing-masing sampe turun dari Coban Pelangi kita beli lagi. Pelopornya sih kita duluan dan ternyata rombongan lainnya pengen ikutan beli juga. Laku deh itu abang-abangnya langsung. Sayang gak ada fotonya :)). Saatnya pulang, makan dan beristirahat cepat karena minggu dini hari kita akan dibangunin sama panitia EO untuk bersiap-siap ke Bromo.

Minggu dini hari jam 2, kita udah dibangunin. Rumah kita masing-masing diketuk dan disuruh siap-siap, pas gw liat kedepan, mobil jeep yang disewa sama panitia udah siap parkir. Ada banyak mobil yang disewa, karena cuacanya dingin banget jadi cebar-cebur singkat aja, sikat gigi dan cuci muka. Kalo mandi gw bisa DIE! Boo namanya juga trip ke gunung, wajar kalau airnya apalagi tengah malem gini airnya makin jadi dinginnya. Peralatan yang akan gw bawa ke Bromo ini jaket tebal, masker beserta aksesoris penghangat lainya seperti kaos kaki, tangan dan pelindung kepala. Gw berdiri di Jeep sampe ke Bromo BBRRR dingin juga kena anginnya, agak diatas dikit liat sebelah kiri jurang tinggi, serem amattt, gelap pula gak ada lampu jalan, untung supirnya pro jadi kita selamat sampe di kawasan Bromo. Di Bromo ternyata udah penuh sama pengunjung yang rame-rame mau liat sunrise. Panitia membawa kita ke Penanjakan 2 dan melihat sunrise yang begitu indah dan pemandangan yang gak bisa kita dapat dimanapun. It was really cold at 4am in the morning on Mount Penanjakan, but everything was so worth when the sun rise beautifully. The view was amazing, not only the sunrise, you also can see the full view of Mount Bromo here. Terlalu cantik melihat beberapa bukit dan gunung dari dekat dan secara langsung. Unfortunately, Literally disappointed due to unexpected natural disaster. We got the info from our tour committee that we can’t going down to Mt. Bromo because of it. Promise to coming back again one day (InsyaAllah).

Then our tour guide took us to Bukit Teletubbies or Teletubbies Hill; the name refers to the house of a famous children’s cartoon. Nevertheless, I felt like I was in movie trilogy for being in such a beautifully contoured landscape. I’m in heaven. The hill was located behind the Bromo’s crater and it’s surrounded by Savannah. Lanjut lagi kita dibawa mengarungi lautan pasir dan menuju ke Padang Savana Bromo. We need to rent a jeep hardtop car to take us across the sea of sand.

Bukit Teletubbies

Despite all the obstacles, I did really enjoy my trip to Bromo.  Beautiful place in indonesia, must seeing before dead… Sunrise – vulcano mountain – sand sea – savana in one place. Adventure and amazing place. Time to go back home and still use our train Matarmaja to Jakarta.